Optimisme
yang Penuh Senyum dan Lapang Dada
Banyak aktivis dakwah
mengukur keterlibatan orang lain dalam kancah dakwah dengan standard-standard yang sempit dan terbatas. Seseorang yang tidak mahu mencurahkan semua
potensi, waktu, dan hartanya, dianggap sebagai cacat. Di antara mereka ada
yang menuduh saudaranya tidak mengetahui problematika kehidupan sosial yang
pelik, yang tengah dihadapi umat saat ini.
Ketika seorang akh
atau ukhti masih berstatus sebagai mahasiswa, ia memiliki waktu untuk dakwah yang relatif banyak,
namun sumbangan dananya relatif sedikit.
Setelah lulus dan menjadi pegawai,
ia memberikan sumbangan dana lebih besar, tetapi memiliki waktu luang lebih
sempit untuk dakwah.
Ketika ia menikah, nilai harta dan waktu baginya menjadi
berkurang.
Bahkan, ketika punya anak, ia tidak dapat memenuhi tugas-tugasnya selain
menurut kemampuannya.
Dalam pandangan para
aktivis dakwah, sering dipersepsi bahawa setiap orang harus mencurahkan
segala sesuatu yang dimilikinya, padahal Allah berfirman,
"Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan)
yang
dikerjakannya." (Al-Baqarah: 286)
BERLAPANG DADALAH KALIAN..^^
Yang penting, dun't stop at the top, dun't run at the plateu stage. Aku bimbang, kamu letih.
Dakwah itu melalui senyuman
Dakwah itu melalui salam
Dakwah itu melalui pertolongan
Dakwah itu dari merangkak sehingga berlari kencang tahapnya.
Slowly...
Silently...
step by step
keep on track^^
Jangan fikir dakwah itu beban
kerana dakwah itu CINTA
BS, RWG.
No comments:
Post a Comment